Laravel memiliki banyak fitur yang tidak dimiliki oleh framework lain.Fitur-fitur tersebut sangat memudahkan programmer dalam membuat aplikasi dengan Laravel.
Artisan
Artisan merupakan command-line interface atau perintah-perintah yang diketikkan pada command prompt untuk melakukan tugas tertentu pada saat membuat aplikasi dengan Laravel. Cara menggunakan Artisan, masuk ke cmd pada Windows atau terminal pada linux, lalu arahkan ke folder projek kita. Selanjutnya, kita dapat mengetikkan perintah-perintah artisan. Untuk melihat perintah-perintah artisan yang dapat digunakan, kita dapat mengetikkan perintah berikut:
1 |
php artisan list |
Kita dapat menampilkan penjelasan yang lebih detail dari sebuah perintah dengan mengetikkan perintah seperti berikut :
1 |
php artisan help (nama perintah) |
Fitur artisan ini akan sangat membantu dalam pengembangan aplikasi menggunakan Laravel. Kita nantinya juga akan banyak menggunakan fitur ini. Berikut perintah artisan yang akan sering kita gunakan.
Perintah Artisan | Keterangan |
make:migration nama_migration | Membuat migration |
make:seeder nama_seeder | Membuat seeder |
make:model nama_model | Membuat model |
make:controller nama_ controller | Membuat controller |
make:middleware nama_midleware | Membuat middleware |
make:auth | Menerapkan fitur autentikasi |
migrate | Mengeksekusi migration |
db:seed | Mengeksekusi seeder |
Migration
Migration dapat dikatakan sebagai version control untuk skema database pada sebuah aplikasi karena berfungsi untuk mengenerate dan mengupdate database struktur. Dengan migration, skema database dapat diperbaharui sehingga tetap up to date. Migration juga memungkinkan kita tidak perlu membuka database client seperti PHPMyadmin untuk mengubah struktur database. Cukup mengubah kode migration, lalu jalankan skrip artisan, maka skema database otomatis akan berubah. Lebih hebatnya lagi, ketika kita ingin pindah database, misalnya dari MySQL ke Sqlite, kita tidak perlu membuat struktur database dari awal, tinggal ubah konfigurasi database Laravel, lalu jalankan migration.
Membuat Tabel dengan Migration
1 |
php artisan make:migration buat_tabel_produk |
maka pada folder database migration terdapat file baru yang digenerate dengan penamaan tahun, bulan, dan tanggal diikuti dengan nama migration yang kita buat.
Pada file migration selalu ada dua method, yaitu up() dan down(). Method up() biasanya diisi skrip untuk membuat tabel, kolom, atau index pada database. Sedangkan method down() diisi skrip untuk mengembalikan operasi yang dilakukan oleh method up() atau untuk reverse. Berikut contoh kode untuk membuat tabel produk.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 |
<?php use Illuminate\Support\Facades\Schema; use Illuminate\Database\Schema\Blueprint; use Illuminate\Database\Migrations\Migration; class BuatTabelProduk extends Migration { /** * Run the migrations. * * @return void */ public function up() { Schema::create('produk', function(Blueprint $table){ $table->increments('id_produk'); $table->bigInteger('kode_produk'); $table->string('nama_produk', 100); $table->string('merk', 50); $table->timestamps(); }); } /** * Reverse the migrations. * * @return void */ public function down() { Schema::drop('produk'); } } |
Method penting diatas yang sering dipakai adalah increments(‘nama_kolom’) dan timestamps(). Increments() digunakan untuk membuat kolom pada tabel yang memiliki index uniq yang digunakan sebagai primary key dan bersifat auto increment, sedangkan timestamps() adalah method yang digunakan untuk membuat kolom datetime created_at dan updated_at pada tabel kita, ketika kita menggunakan Eloquent secara otomatis akan menyimpan datetime pada saat proses insert atau update data. Masih terdapat banyak method lagi yang dapat kita manfaatkan untuk menghemat waktu dalam mendesain database pada Class Schema, untuk lebih jelas dapat dilihat di sini https://laravel.com/docs/5.5/migrations
Sekian tutorial ke-4 nanti kita akan lanjutkan dengan bahasan berikutnya.